BANGKA – Seorang petani bernama Alfian Ependi (37), ditemukan tewas bersimbah darah di pondok kebunnya setelah dibacok berkali-kali oleh tetangganya sendiri, Durani (35).
Kapolres Bangka melalui Kasi Humas, AKP Era Anggraini, mengungkap Durani diamankan personel Polsek Bakam, Senin sore (14/4/2025).
“Korban saat itu sedang berada di kebunnya, didatangi pelaku yang membawa sebilah parang. Korban sempat menyapa dengan santai, namun pelaku justru membalas dingin dan langsung menyerang,” ungkapnya.
Tanpa banyak bicara, pelaku mengayunkan parang ke tubuh korban berulang kali hingga korban roboh tak berdaya.
Seorang saksi yang berada di lokasi langsung melarikan diri ke desa untuk mencari bantuan.
Tak lama kemudian, Kepala Desa Neknang bersama warga datang dan segera mengevakuasi Alfian ke RSUD Sungailiat.
Sayangnya, nyawa korban tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 20.15 WIB akibat luka bacok serius di sekujur tubuh.
Petugas dari Polsek Bakam yang menerima laporan segera menyisir lokasi.
Pelaku akhirnya ditemukan bersembunyi di pondok kebunnya, masih menggenggam parang berlumur darah.
Proses penangkapan sempat menegangkan, karena pelaku enggan menyerahkan diri.
“Setelah kami datangkan kakak kandungnya, pelaku akhirnya luluh dan menyerahkan diri tanpa perlawanan,” jelas Era.
Untuk menghindari amukan warga, Durani langsung diamankan ke Polsek Bakam dan kini telah dilimpahkan ke Polres Bangka.
Hasil pemeriksaan awal mengungkap motif tragis di balik pembacokan tersebut.
Pelaku mengaku menyimpan dendam karena sering dihina korban terutama soal statusnya yang belum menikah.
Rasa malu dan amarah yang menumpuk diduga jadi pemicu aksi brutal itu.
Polres Bangka juga mengamankan barang bukti berupa sebilah parang yang digunakan dalam kejadian tersebut.
Saat ini, kasus masih dalam penanganan untuk proses hukum lebih lanjut dan guna keamanan pelaku diamankan di rutan Polres Bangka serta proses penyidikannya. (*)
Sumber: Humas Polres Bangka
Seorang Petani di Bakam Diamankan Polisi

Komentar