Kakak Beradik di Pal 4 Bacok Tetangga, Begini Kronologisnya

BANGKA BARAT – Dua kakak adik di Dusun Daya Baru, Desa Belo Laut, Kecamatan Mentok menyerang tetangganya dengan senjata tajam hingga si korban mengalami luka menganga di wajahnya, Rabu (15/1/2025).

Korban bernama MS (30), warga Dusun V Daya Baru, Desa Air Belo, Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat harus menjalani operasi di RSUD Sejiran Setason akibat bacokan senjata tajam dari tersangka BD (27), yang datang menyerang ke rumah korban bersama kakaknya, JJ.

BS alias BD diketahui merupakan warga Kampung Padang Dusun II, Desa Belo Laut, Kecamatan Mentok.

Neti Mauliana (34 ), istri MS yang saat penyerangan dan pembacokan itu terjadi sedang berada di rumah bersama kedua anaknya yang masih kecil mengatakan, kejadian itu berawal saat suaminya yang sedang mengambil jualannya ke sekolah di sekitar Dusun Daya Baru, berpapasan dengan JJ.

Saat berpapasan itu, suaminya dan JJ saling tatap. Tapi entah apa sebabnya ternyata JJ merasa tersinggung, setelah itu malah mendatangi rumah MS sambil membawa sebatang kayu.

“Rupanya JJ tidak terima. Setelah itu JJ datang ke rumah turun dari motor bawa sebatang kayu. Suami saya sedang gendong anak saya yang masih bayi,” jelas Neti, ditemui saat menunggu suaminya menjalani operasi di RSUD Sejiran Setason, Kamis ( 16/1 ).

Menurut Neti, JJ datang ke rumahnya mencari suaminya sambil marah – marah, karena merasa ditantang. Namun Neti berhasil menenangkan JJ, sehingga pria itu pun pergi dari rumahnya.

“Saya nggak tahu apa sebabnya. Suami saya juga tidak tahu kenapa JJ datang ke rumah sambil bawa kayu? Selain itu sebelumnya tidak ada masalah apapun. Bahkan kemarin pas kerja TI berdekatan dan JJ sempat membantu,” jelas Neti.

Namun setelah itu ternyata JJ datang lagi ke rumah MS. Kali ini bersama adiknya bernama BD, masing-masing mengendarai sepeda motor dan membawa senjata tajam jenis parang.

Menurut Neti, dua pria itu mencoba masuk ke rumah lewat pintu depan, tapi berhasil dihalau olehnya bersama pamannya dan satu rekannya bernama Ipok.

Tapi kedua orang itu lolos dan berhasil masuk ke dapur. Niat Neti hendak melapor ke Polres Bangka Barat jadi tertahan, karena mendengar teriakan bibinya yang ada di dalam rumah.

“Saat saya mau menuju ke motor, mau melapor ke Polres. Maksu saya udah menjerit di dalam berteriak tolong. Saya masuk lagi ke rumah dan melihat suami saya sudah berdarah. Suami saya sudah berdarah, tolong mati lah laki ku,” tutur Neti.

Neti pun berhasil membuang parang dari tangan JJ yang sedang ditahan MS, tapi suaminya tidak bisa menahan BD yang datang membantu JJ dengan cara membacok, MS hingga mengalami luka parah di wajahnya.

“Sudah itu saya melepas parang dari tangan JJ, karena dia ditahan sama suami saya. BD tidak tertahan oleh suami saya, bahkan suami saya tidak tahu ada BD. Parang JJ saya buang agar tidak kena suami saya,” kata Neti.

Selanjutnya MS pun dilarikan ke RSUD Sejiran Setason dan Neti melaporkan kejadian itu ke Polres Bangka Barat. Menurut Neti, peristiwa itu membuat dirinya trauma dan merasa takut akan diserang lagi.

Dia pun minta pihak kepolisian menangani kasus ini dengan seadil-adilnya, apalagi kejadian mengerikan ini disaksikan oleh anak laki-lakinya yang baru berusia 4 tahun yang juga ikut mengalami trauma.

Kanit Tipidum Satreskrim Polres Bangka Barat, Ipda Harits Aflianto, mengatakan untuk sementara mereka menetapkan satu orang tersangka atas nama BD yang sudah ditahan di Mako Polres, walaupun sebelumnya ada JJ.

“Sementara yang kami tahan baru satu orang, BD. Walaupun sebelumnya ada BD dan JJ, karena yang mengayunkan parang itu BD ke wajah MS, karena ada selang waktu di situ. Jadi kami melakukan pendalaman terlebih dahulu ke JJ, apakah unsurnya mencukupi atau tidak,” jelas Harits.

Kronologi Kejadian Versi Satreskrim

Menurut Harits, kejadian pembacokan berawal saat JJ menjemput anaknya pulang sekolah. Saat ia melintas di rumah mertua korban MS, menurut keterangan saksi yang didapat polisi, ketika itu MS membentak JJ.

Kemudian terjadi cekcok mulut antara mereka berdua. JJ merasa tersinggung dan tidak terima dibentak MS di depan anaknya.

“Kemudian JJ pulang. Kenapa JJ tidak terima? Karena saat itu ada anaknya di situ. JJ pulang ke rumahnya mengambil parang, ke rumah MS langsung menyusul ke dapur. Kemudian ada BD saudaranya JJ ikut juga tapi tidak dekat, jadi ada selang waktu, datangnya tidak serentak,” terang Harits.

Detik selanjutnya terjadi perkelahian antara JJ dan MS. Saat JJ terjatuh, BD yang melihat itu langsung ikut membantu kakaknya. Dia mengayunkan parang yang ia bawa, sehingga wajah sebelah kiri MS terluka parah.

“Karena melihat JJ jatuh BD sontak emosi langsung. Parang yang dibawa JJ itu jatuh juga. BD yang juga membawa parang mengayunkan parangnya pakai tangan kiri mengenai wajah MS di sebelah kiri,” tukas Harits.

Menurut Harits kasus ini termasuk penganiayaan berat, karena luka yang dialami korban cukup parah. Tersangka akan dikenakan Pasal 351 tentang Penganiayaan dengan ancaman 5 tahun penjara.

Untuk mengantisipasi hal – hal yang tidak diinginkan pasca kejadian, pihaknya kata Harits menggandeng Bhabinkamtibmas untuk memonitor TKP untuk menjaga situasi tetap kondusif.

“Karena dampaknya bukan mereka saja, tapi juga berdampak untuk orang banyak karena ini kami lihat secara sekilas parah luka yang diderita korban. Jadi kami mengimbau agar tidak ada aksi susulan,” tutup dia. (SK)

Sumber: portaldutaradio.com

Komentar